Berbagai peristiwa politik telah diwartakan Kantor Berita pada Rabu (28/8) kemarin menjadi sorotan, mulai dari Anies Baswedan ditinggalkan semua partai politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2024 hingga Partai Buruh buka peluang koalisi baru untuk usung Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu.
Berikut rangkuman berita politik yang masih layak dibaca untuk informasi pagi ini.
1. Partai Buruh buka peluang gagas koalisi baru usung Anies di Jakarta
Partai Buruh membuka peluang untuk membentuk koalisi baru demi mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024.
Ketua Tim Pilkada Partai Buruh Said Salahuddin mengatakan bahwa Anies masih memiliki peluang untuk maju dalam Pilkada Jakarta. Hal ini mengingat Kamis (29/8) besok merupakan hari terakhir pendaftaran pasangan calon kepala daerah.
“Masih ada besok, hari terakhir pendaftaran sampai dengan pukul 23.59 WIB,” kata Said saat dihubungi dari Jakarta, Rabu.
2. Anies ditinggalkan semua parpol usai PDIP usung Pramono-Rano Karno
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin mengatakan bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah ditinggalkan semua partai politik di Pilkada DKI Jakarta 2024.
Pasalnya, kesempatan terakhir Anies untuk bisa maju lewat PDI Perjuangan sirna. Partai berlambang banteng moncong putih itu justru mendaftarkan pasangan Pramono Anung-Rano Karno ke KPU DKI Jakarta pada hari ini.
“Ya, kalau Pramono Anung dan Rano Karno diusung PDIP, artinya Anies tidak dapat partai. Anies tidak ada yang mengusung,” kata Ujang saat dihubungi dari Jakarta, Rabu.
3. KPU: Pilgub Jateng hanya dua pasangan calon
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah akan diikuti dua pasangan calon mengingat sisa suara sah Pemilu Anggota DPRD Provinsi Jateng 2024 yang menjadi syarat untuk mengusung bakal paslon kurang dari batas minimal jumlah suara yang ditentukan.
Ketua KPU Provinsi Jawa Tengah Handi Tri Ujiono di Semarang, Rabu, mengatakan bahwa kepastian tersebut didasarkan atas jumlah suara sah partai politik yang telah mendaftarkan bakal calon kepala daerahnya ke KPU hingga hari kedua pendaftaran.
Handi menjelaskan bahwa PDI Perjuangan mendaftarkan pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi dengan berbekal 5,2 juta suara sah, sedangkan gabungan sembilan partai politik mendaftarkan pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen dengan berbekal 13,7 juta suara sah hasil Pemilu 2024.
4. Bos Persib klaim tak bawa-bawa Persib dalam Pilgub Jabar 2024
Bos Persib Bandung Umuh Muchtar mengklaim tidak membawa-bawa klub sepak bola besar itu dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat (Jabar) 2024, meski putranya Erwan Setiawan mendaftar sebagai calon wakil gubernur (wagub) mendampingi Dedi Mulyadi.
Umuh mengatakan Persib Bandung murni tim sepak bola, sehingga dia meminta jangan dikaitkan dengan politik seiring keterlibatan Erwan dan dirinya di Pilgub Jabar 2024.
“Semua warna ada di Persib. Jangan ada (yang bilang) masalah ini dipolitisasi. Semua tahu Umuh Muchtar. Walaupun ada yang bilang jangan bawa-bawa Persib. Siapa yang bawa? Kalian yang bilang Pak Umuh Persib, bukan saya,” kata Umuh, usai mendampingi pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan mendaftar ke KPU Jabar, di Kota Bandung, untuk Pilgub Jabar 2024, Selasa (27/8).
5. Waketum PKB: Elektabilitas Sandiaga lebih unggul dari Dedi Mulyadi
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menilai elektabilitas Sandiaga Uno lebih unggul ketimbang Dedi Mulyadi yang telah mendaftarkan diri sebagai bakal calon gubernur Jawa Barat (Jabar) 2024 pada Selasa (27/8).
“Ya, karena ada Pak RK di Jawa Barat ketika itu, kalau sekarang kan sudah tidak ada Pak Ridwan Kamil, adanya Pak Dedi Mulyadi. Menurut saya, Pak Sandi akan lebih bagus elektoralnya dibanding yang ada sekarang,” kata Jazilul di Kompleks Parelemen, Senayan, Jakarta, Rabu.